Selasa, 15 Februari 2011

Pasar Oeba ( Tak Terlihat, Terabaikan, dan Menjadi Kebiasaan (Kota Kupang))

Kondisi Pasar Oeba
Pasar Oeba merupakan salah satu pasar yang menjual kebutuhan pokok masyarakat Kota Kupang. Tak bisa dipungkiri banyak masayarakat yang datang untuk membeli kebutuhan pokok disana, baik dengan kendaraan maupun berjalan kaki. Sayangnya fasilitas penunjang yang diberikan kurang memberi kenyamanan buat pembeli. Seakan tak terlihat masalah lalu lintas yang ada disana, sehingga tak perlu ada pengaturan. Berikut adalah permasalahan lalu lintas yang ada di Pasar Oeba :
1.    Pengaturan Lalu Lintas
Kendaraan - kendaraan yang ada masih bercampur di jalan menuju pasar, yang memiliki 2 lajur saling berlawanan. Hal ini berarti ada 2 arah yang berlawanan disana,yang akan terjadi  potensi tundaan lalu lintas (karena lebar jalan efektif 2.5 meter).
2.    Prasarana
Walau jalan disana cuman jalan lingkungan, bukan berarti tanpa prasarana penunjang. Dari sekian prasarana yang disediakan (trotoar yang tidak sepanjang jalan, dan parkir sepeda motor baik off street maupun on street), hal yang paling menonjol adalah tidak ada fasilitas parkir untuk kendaraan roda 4. Alhasil banyak kendaraan roda 4 yang parkir di sepanjang jalan menuju pasar. Apakah mungkin disana pasar untuk kendaraan roda 2 saja? Pastilah tidak mungkin.
3.    Kenyamanan dan Keselamatan Pengguna Jalan
Kenyaman pembeli masih dipertanyakan, hal ini karena masih banyak pengendara bisa masuk ketempat penjual dengan motornya, belum lagi gerobak dorong. Padahal sudah disediakan tempat parkir.

Permasalahan-permasalahan diatas bukan tidak terjadi tanpa alasan, seperti peribahasa "Tak Ada Asap, Jika Tak Ada Api " masih berlaku di dalam permasalahan di dalam pasar ini, berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhinya :
1.    Prasarana tetap, manusia bertambah.
Prasarana yang ada tidak ada pengembangan luasnya tetap, tapi volume kendaraan yang masuk bertambah. Untuk dulu mungkin belum terlalu banyak yang memakai kendaraan roda 4, tetapi sekarang sudah banyak yang memakai roda 4. Sehingga hal ini menjadi masalah baru, karena tempat parkir disana luas nya begitu-begitu saja.
2.    Tak terlihat, menjadi kebiasaan
Masalah-masalah ini sering tidak terlihat, karena hanya terjadi pada jam sibuk pembeli, sehingga kadang kita juga tidak memperdulikannya. Sehingga sudah menjadi kebiasaan kalau masuk pasar pasti keadaannya seperti itu.

Tak ada masalah, yang tak bisa diatasi. Begitu pun masalah yang ada di Pasar Oeba. Saya bukan tipe orang yang bisa mengkritik tanpa solusi. Berikut adalah solusi-solusi yang mungki bisa membantu permasalahan yang ada :
1.    Jangka Pendek
Hal yang perlu dilakukan adalah penggunaan sistem satu arah pada jam sibuk pasar. Pintu masuk pada jalan depan kantor kecamatan kota lama, dan pintu keluar terdapat pada jalan dekat simpang straat A (jalan sumba) dengan jalan didepan simpang stager jalan nangka. Dibuatnya rambu dengan perhatian bahwa sistem satu arah hanya berlaku pada jam sibuk pasar saja. Sosialisasi dan pengawasan yang jelas, diharapkan tidak membuat salah tafsir bagi pengguna jalan.
2.    Jangka Menengah
Yang perlu dilakukan disini adalah pengadaan tempat parkir yang baik bagi kendaraan roda 4, sehingga tidak mengganggu kelancaraan kendaraan yang menggunakan jalan tersebut. Pelarangan sepeda motor untuk masuk daerah penjualan, agar pembeli lebih nyaman. Dan melakukan pengawasan dan evaluasi pada akses keluar dan akes masuk pasar.
3.    Jangka Panjang
Pengawasan yang telah dilakukan diharapkan dapat diketahui teknik lalu lintas yang tepat, untuk masalah di akses keluar-masuk pasar. Baik itu rekayasa lalu lintas atau manajemen lalu lintas yang lebih tepat pada tahun tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar