Sabtu, 31 Desember 2011

Jalan Sudirman Yang Sering Macet (Kota Kupang)

Dulu pada tahun 2006 sebelum saya meninggalkan Kota Kupang tercinta, Jalan sudirman tidak terlalu macet. Tapi sekarang (tahun 2011) Jalan Sudirman sudah mulai seperti jalan-jalan di Kota Besar. Jalan Sudirman terletak diantara simpang POLDA sampai jalan Moh.Hatta tepatnya di simpang menuju SMP N 1 KUPANG. Jalan sudirman memiliki permasalahan yang selalu klasik, yaitu lebar jalan yang tidak bisa menampung volume lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tersebut.

Tiap tahun kendaraan selalu bertambah, terutama pada kendaraan pribadi, sedangkan Jalan Sudirman tidak juga menambah pelebaran jalan. Lebar jalan Sudirman diperkirakan kurang lebih 12 meter, namun yang membuat jalan ini macet pada jam sibuk adalah parkir kendaran di kedua sisi bahu jalan.Hal yang membuat lebar jalan lebih berkurang adalah banyaknya aktivitas bongkar muat pada jam sibuk, padahal sudah ada pemberitahuan larangan.

Tata guna lahan yang sangat tinggi yaitu perkantoran, sekolah dan pertokoan membuat jalan Sudirman sering di lewati dan banyak parkir di sekitar jalan. Solusi yang secara rill dan segera dilakukan adalah penertiban parkir di bahu jalan, serta penempatan petugas lalu lintas guna mengatur kemacetan lalu lintas. Solusi jangka panjang mungkin akan dibuat Sistem Satu Arah (SSA), hal ini dikarenakan kondisi jalan yang tidak bisa dilebarkan lagi.Namun solusi jangka panjang ini, harus dikaji secara mendalam baik dampak sebelum dan setelah adanya SSA tersebut.  

Jumat, 30 Desember 2011

Perbedaan Rekayasa Lalu Lintas dengan Manajemen Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas, merupakan teknik-teknik mengatasi permasalahan lalu lintas itu sendiri. Kadang sebagian orang menganggap kedua teknik ini adalah sama, namun kenyataannya teknik-teknik ini berbeda. Berikut adalah perbedaan anatar rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas :
  1. Rekayasa Lalu lintas
  • Rekayasa lalu lintas adalah suatu tahap dari rekayasa transportasi yang menyangkut perancangan, perencanaan geometrik dan operasi lalu lintas dari segala macam jalan, jaringan jalan, terminal, tanah sekitarnya serta hubungan dengan jenis angkutan lainnya. (menurut Institute of Transportation Engineers, USA), sedangkan menurut Institute of Civil Engineers, England, Rekayasa lalu lintas adalah bagian dari kerekayasaan yang berhubungan dengan perencanaan lalu lintas dan perencanaan jalan, lingkungan dan fasilitas parkir dan dengan alat-alat pengatur lalu lintas guna memberikan keamanan, kenyamanan dan pergerakan yang ekonomis bagi kendaraan dan pejalan kaki.
  • Ruang lingkup rekayasa lalu lintas adalah : studi karakteristik lalu lintas, perencanaan transportasi, perencanaan geometrik jalan, operasi lalu linta, dan administrasi.
  • Rekayasa lalu lintas cenderung mengubah suatu struktur secara frontal, dan cenderung bersifat perencanaan jangka panjang.
     2.  Manajemen lalu lintas
  • Manajemen lalu lintas adalah serangkaian upaya untuk mengoptimalkan kinerja lalu lintas melalui tahapan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian tanpa melakukan perubahan terhadap  infrastruktur secara substansial. Yang berarti manajemen mengoptimalkan suatu keadaan yang sudah ada.
  • tujuan manajemen lalu lintas adalah mampu meningkatkan kapasitas, mampu menberikan prioritas terutama pada angkutan masal, mampu mengendalikan permintaan parkir, mampu mengendalikan dampak lingkungan akibat lalu lintas, mampu memberikan keselamatan berlalu lintas, mampu mengedalikan pembrorosan BBM dan mengatur hirarki jalan dalam sistem transportasi.
  • Hasil teknik manajemen lalu lintas adalah manajemen kapasitas, manajemen prioritas, manajemen permintaan, dll.

Simpang Bersinyal Yang Tak Bersinyal Lagi (Simpang Bersinyal Kantor Gubernur NTT)


Simpang Bersinyal Kantor Gubernur sudah 2 minggu tidak berfungsi dengan baik alias mati.  Hal ini membuat simpang tersebut sering macet terutama pada jam sibuk. Tidak diketahui secara pasti penyebab lampu lalu lintas itu padam, dan sangat disayangkan hal ini dibiarkan berlarut-larut.

Kendaraan-kendaraan yang berada di tengah-tengah simpang seperti tidak ada yang mau mengalah, sehingga sering terjadi konflik lalu lintas. Bundaran yang berada ditengah simpang bisa sedikit  mengurangi konflik lalu lintas yang terjadi.

Semoga pemerintah daerah dapat segera memperbaiki simpang bersinyal tersebut, agar dapat berfungsi kembali.


Rabu, 28 Desember 2011

Pasar Malam di Jalan Garuda Kelurahan Solor Kota Kupang (NTT)

   
Pada tahun 2009 Pemerintah Kota telah menyediakan jalan garuda sebagai tempat pasar malam yang dibuka mulai pukul 16.30 WITA, agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar Kecamatan Kota Lama.  Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota melakukan pengalihan rute dari jalan garuda (Arteri) ke jalan kosasih (lokal), sehingga aktivitas pasar malam tidak terganggu dengan kendaraan yang ingin melintasi jalan garuda. Pengalihan ini menimbulkan ketidaknyamanan pengendara kendaraan, selain jalan-jalan tersebut yang kurang lebar yaitu 5 m, dan banyaknya hambatan samping yang terjadi di sekitar rute pengalihan. Pengalihan rute  memiliki panjang sekitar 1 km, hal ini lebih panjang dibandingkan melewati jalan garuda yaitu 306 meter.


 Gambar Fasilitas Parkir di Pasar Malam

Dampak-dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat adanya pasar malam, seperti : hambatan samping yang tinggi, lebar jalan yang kurang mampu menampung volume kendaraan, dan tata guna lahan yang ramai membuat pengguna jalan yang melewati jalan sekitar merasa tidak nyaman dan kurang aman. Dari hasil kajian analisis dampak lalu lintas setelah adanya pasar malam dapat disimpulkan sebagai berikut :
1)    Kinerja jaringan jalan setelah adanya pengalihan rute adalah buruk, baik pada dari tingkat pelayanan, kecepatan sampai dengan kepadatan jalan. Pada ruas jalan Kosasih 1 (dari pasar malam ke bonipoi) , jalan Kosasih 2 (dari bonipoi ke gereja katedral) dan Urip Sumahardjo memiliki tingkat pelayanan C, dengan ciri : volume lalu lintas cukup tinggi, tingkat kenyamanan berkendara menurun, dan pergerakan dibatasi.
2)             Dari hasil analisis kinerja jaringan jalan dapat diketahui bahwa v/c ratio tertinggi terjadi pada ruas jalan Kosasih 1 (dari pasar malam ke bonipoi) , Kosasih 2 (dari bonipoi ke gereja katedral) dan Urip Sumahardjo yaitu 0,60 (tingkat pelayanan C). Kecepatan rata-rata jaringan jalan setelah pengalihan rute adalah buruk, dengan kecepatan tiap ruas jalan berada diantara 19 km/jam sampai dengan 35 km/jam. Kecepatan terendah terjadi pada ruas jalan Kosasih2 (dari bonipoi ke gereja katedral) dengan kecepatan 19 km/jam, sedangkan kecepatan tertinggi terjadi pada ruas jalan Gunung Mutis 2 (dari hotel flores indah ke jalan sumatera) dengan kecepatan 35 km/jam. Dalam hal kepadatan jaringan jalan, jalan Urip Sumahardjo memiliki kepadatan tertinggi yakni 182 kendaraan/jam, sedangkan kepadatan terendah terjadi pada ruas jalan Gunung Mutis 2 (dari hotel flores indah ke jalan sumatera) yaitu 18 kendaraan/jam.
3)            Penyebab menurunnya kinerja jaringan jalan setelah adanya pengalihan rute yaitu parkir di badan jalan, hambatan samping, volume lalu lintas yang tinggi, dan tata guna lahan sekitar jalan. Keempat hal tersebut dapat mempengaruhi kapasitas jalan, sehingga indikator kinerja jalan menjadi menurun. 
4)   Alternatif-alternatif yang diberikan guna mengatasi penurunan kinerja jaringan jalan yaitu manajemen kapasitas (alternatif 1), manajemen permintaan (alternatif 2), dan relokasi (alternatif 3). Alternatif 3 merupakan solusi jangka panjang yang harus dipertimbangkan dengan melihat tingkat pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat. Maka relokasi menjadi cara paling tepat guna meningkatkan tingkat pelayanan jaringan jalan. Alternatif 1 dan alternatif 2 bisa dilakukan pada jangka pendek, hal ini dikarenakan dapat memberikan solusi cepat dan tepat, namun untuk perencanaan lebih jauh pasar malam lebih baik  direlokasi.   
    Dari hasil kajian tersebut dapat diketahui bahwa  relokasi pasar malam dalah cara yang terbaik, guna menyelesaikan permasalahan akibat pengalihan rute pasar malam. 
Download Hasil Kajian Pengalihan Rute Pasar Malam disini :
http://www.ziddu.com/download/18059508/PEMBAHASANPENGALIHANJARINGANJALANKRNPASARMALAM.pdf.html
   


 

Selasa, 06 Desember 2011

Hasil Kajian Dampak Lalu Lintas Pasar Malam

Berdasarkan hasil analisa dampak lalu lintas setelah adanya Pasar Malam, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Dampak lalu lintas sebelum adanya pasar malam tidak terlalu bermasalah. Terdapat 1 ruas jalan yang memilki tingkat pelayanan D, yang berarti buruk yaitu jalan Urip Sumahardjo. Empat simpang yang melayani pengalihan rute memilki tingkat pelayanan <0,75 dan tundaan < 15 det/smp, yang berarti kinerjanya baik. Tarikan perjalanan berupa orang yang menuju jalan Garuda sebesar 0,001% dari jumlah penduduk Kota Kupang. penawaran ruang parkir on street untuk mobil penumpang/pick up adalah 122 ruang sedangkan permintaan sebesar 39 ruang, untuk jenis sepeda motor 437 ruang sedangkan permintaan sebesar 122 ruang dan untuk jenis truk 96 ruang sedangkan permitaan sebesar 21 ruang. 2) Dampak lalu lintas setelah adanya pasar malam bermasalah terutama pada ruas-ruas jalan pengalihan rute. Jalan Kosasih 1, jalan Kosasih 2 dan jalan Urip Sumahardjo memiliki permasalahan dengan tingkat pelayanan C, sedangkan ruas jalan yang lain memilki tingkat pelayanan dari A hingga B. Kinerja simpang pengalihan rute memiliki tingkat pelayanan tidak melebihi 0,75 dan tundaan simpang tidak melebihi 15 detik/smp. Tarikan perjalanan berupa orang yang menuju jalan Garuda sebesar 0,004% dari jumlah penduduk Kota Kupang. Penawaran ruang parkir on street di jalan Siliwangi yaitu untuk mobil penumpang/pick up/pick up/MPU adalah 48 ruang sedangkan permintaan sebesar 30 ruang, untuk jenis sepeda motor 750 ruang sedangkan permintaan sebesar 489 ruang dan untuk jenis truk 38 ruang sedangkan permitaan tidak ada. Penawaran ruang parkir off street di jalan Garuda untuk mobil penumpang/pick up/pick up adalah 67 ruang sedangkan permintaan sebesar 4 ruang, untuk jenis sepeda motor 238 ruang sedangkan permintaan sebesar 121 ruang dan untuk jenis truk 52 ruang sedangkan permitaan 3 ruang. 3) Alternatif-alternatif yang diberikan guna mengatasi penurunan kinerja jaringan jalan setelah adanya pasar malam yaitu manajemen kapasitas (alternatif 1), manajemen permintaan (alternatif 2), dan relokasi (alternatif 3). Alternatif 3 merupakan solusi jangka panjang yang harus dipertimbangkan dengan melihat tingkat pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat. Maka relokasi menjadi cara paling tepat guna meningkatkan tingkat pelayanan jaringan jalan. Alternatif 1 dan alternatif 2 bisa dilakukan pada jangka pendek, hal ini dikarenakan dapat memberikan solusi cepat dan tepat, namun untuk perencanaan lebih jauh pasar malam lebih baik direlokasi. Alternatif yang diberikan sebelum adanya pasar malam adalah manajemen kapasitas pada ruas jalan Urip Sumahardjo, dengan larangan parkir.