Sabtu, 31 Desember 2011

Jalan Sudirman Yang Sering Macet (Kota Kupang)

Dulu pada tahun 2006 sebelum saya meninggalkan Kota Kupang tercinta, Jalan sudirman tidak terlalu macet. Tapi sekarang (tahun 2011) Jalan Sudirman sudah mulai seperti jalan-jalan di Kota Besar. Jalan Sudirman terletak diantara simpang POLDA sampai jalan Moh.Hatta tepatnya di simpang menuju SMP N 1 KUPANG. Jalan sudirman memiliki permasalahan yang selalu klasik, yaitu lebar jalan yang tidak bisa menampung volume lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tersebut.

Tiap tahun kendaraan selalu bertambah, terutama pada kendaraan pribadi, sedangkan Jalan Sudirman tidak juga menambah pelebaran jalan. Lebar jalan Sudirman diperkirakan kurang lebih 12 meter, namun yang membuat jalan ini macet pada jam sibuk adalah parkir kendaran di kedua sisi bahu jalan.Hal yang membuat lebar jalan lebih berkurang adalah banyaknya aktivitas bongkar muat pada jam sibuk, padahal sudah ada pemberitahuan larangan.

Tata guna lahan yang sangat tinggi yaitu perkantoran, sekolah dan pertokoan membuat jalan Sudirman sering di lewati dan banyak parkir di sekitar jalan. Solusi yang secara rill dan segera dilakukan adalah penertiban parkir di bahu jalan, serta penempatan petugas lalu lintas guna mengatur kemacetan lalu lintas. Solusi jangka panjang mungkin akan dibuat Sistem Satu Arah (SSA), hal ini dikarenakan kondisi jalan yang tidak bisa dilebarkan lagi.Namun solusi jangka panjang ini, harus dikaji secara mendalam baik dampak sebelum dan setelah adanya SSA tersebut.  

Jumat, 30 Desember 2011

Perbedaan Rekayasa Lalu Lintas dengan Manajemen Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas, merupakan teknik-teknik mengatasi permasalahan lalu lintas itu sendiri. Kadang sebagian orang menganggap kedua teknik ini adalah sama, namun kenyataannya teknik-teknik ini berbeda. Berikut adalah perbedaan anatar rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas :
  1. Rekayasa Lalu lintas
  • Rekayasa lalu lintas adalah suatu tahap dari rekayasa transportasi yang menyangkut perancangan, perencanaan geometrik dan operasi lalu lintas dari segala macam jalan, jaringan jalan, terminal, tanah sekitarnya serta hubungan dengan jenis angkutan lainnya. (menurut Institute of Transportation Engineers, USA), sedangkan menurut Institute of Civil Engineers, England, Rekayasa lalu lintas adalah bagian dari kerekayasaan yang berhubungan dengan perencanaan lalu lintas dan perencanaan jalan, lingkungan dan fasilitas parkir dan dengan alat-alat pengatur lalu lintas guna memberikan keamanan, kenyamanan dan pergerakan yang ekonomis bagi kendaraan dan pejalan kaki.
  • Ruang lingkup rekayasa lalu lintas adalah : studi karakteristik lalu lintas, perencanaan transportasi, perencanaan geometrik jalan, operasi lalu linta, dan administrasi.
  • Rekayasa lalu lintas cenderung mengubah suatu struktur secara frontal, dan cenderung bersifat perencanaan jangka panjang.
     2.  Manajemen lalu lintas
  • Manajemen lalu lintas adalah serangkaian upaya untuk mengoptimalkan kinerja lalu lintas melalui tahapan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian tanpa melakukan perubahan terhadap  infrastruktur secara substansial. Yang berarti manajemen mengoptimalkan suatu keadaan yang sudah ada.
  • tujuan manajemen lalu lintas adalah mampu meningkatkan kapasitas, mampu menberikan prioritas terutama pada angkutan masal, mampu mengendalikan permintaan parkir, mampu mengendalikan dampak lingkungan akibat lalu lintas, mampu memberikan keselamatan berlalu lintas, mampu mengedalikan pembrorosan BBM dan mengatur hirarki jalan dalam sistem transportasi.
  • Hasil teknik manajemen lalu lintas adalah manajemen kapasitas, manajemen prioritas, manajemen permintaan, dll.

Simpang Bersinyal Yang Tak Bersinyal Lagi (Simpang Bersinyal Kantor Gubernur NTT)


Simpang Bersinyal Kantor Gubernur sudah 2 minggu tidak berfungsi dengan baik alias mati.  Hal ini membuat simpang tersebut sering macet terutama pada jam sibuk. Tidak diketahui secara pasti penyebab lampu lalu lintas itu padam, dan sangat disayangkan hal ini dibiarkan berlarut-larut.

Kendaraan-kendaraan yang berada di tengah-tengah simpang seperti tidak ada yang mau mengalah, sehingga sering terjadi konflik lalu lintas. Bundaran yang berada ditengah simpang bisa sedikit  mengurangi konflik lalu lintas yang terjadi.

Semoga pemerintah daerah dapat segera memperbaiki simpang bersinyal tersebut, agar dapat berfungsi kembali.


Rabu, 28 Desember 2011

Pasar Malam di Jalan Garuda Kelurahan Solor Kota Kupang (NTT)

   
Pada tahun 2009 Pemerintah Kota telah menyediakan jalan garuda sebagai tempat pasar malam yang dibuka mulai pukul 16.30 WITA, agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar Kecamatan Kota Lama.  Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota melakukan pengalihan rute dari jalan garuda (Arteri) ke jalan kosasih (lokal), sehingga aktivitas pasar malam tidak terganggu dengan kendaraan yang ingin melintasi jalan garuda. Pengalihan ini menimbulkan ketidaknyamanan pengendara kendaraan, selain jalan-jalan tersebut yang kurang lebar yaitu 5 m, dan banyaknya hambatan samping yang terjadi di sekitar rute pengalihan. Pengalihan rute  memiliki panjang sekitar 1 km, hal ini lebih panjang dibandingkan melewati jalan garuda yaitu 306 meter.


 Gambar Fasilitas Parkir di Pasar Malam

Dampak-dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat adanya pasar malam, seperti : hambatan samping yang tinggi, lebar jalan yang kurang mampu menampung volume kendaraan, dan tata guna lahan yang ramai membuat pengguna jalan yang melewati jalan sekitar merasa tidak nyaman dan kurang aman. Dari hasil kajian analisis dampak lalu lintas setelah adanya pasar malam dapat disimpulkan sebagai berikut :
1)    Kinerja jaringan jalan setelah adanya pengalihan rute adalah buruk, baik pada dari tingkat pelayanan, kecepatan sampai dengan kepadatan jalan. Pada ruas jalan Kosasih 1 (dari pasar malam ke bonipoi) , jalan Kosasih 2 (dari bonipoi ke gereja katedral) dan Urip Sumahardjo memiliki tingkat pelayanan C, dengan ciri : volume lalu lintas cukup tinggi, tingkat kenyamanan berkendara menurun, dan pergerakan dibatasi.
2)             Dari hasil analisis kinerja jaringan jalan dapat diketahui bahwa v/c ratio tertinggi terjadi pada ruas jalan Kosasih 1 (dari pasar malam ke bonipoi) , Kosasih 2 (dari bonipoi ke gereja katedral) dan Urip Sumahardjo yaitu 0,60 (tingkat pelayanan C). Kecepatan rata-rata jaringan jalan setelah pengalihan rute adalah buruk, dengan kecepatan tiap ruas jalan berada diantara 19 km/jam sampai dengan 35 km/jam. Kecepatan terendah terjadi pada ruas jalan Kosasih2 (dari bonipoi ke gereja katedral) dengan kecepatan 19 km/jam, sedangkan kecepatan tertinggi terjadi pada ruas jalan Gunung Mutis 2 (dari hotel flores indah ke jalan sumatera) dengan kecepatan 35 km/jam. Dalam hal kepadatan jaringan jalan, jalan Urip Sumahardjo memiliki kepadatan tertinggi yakni 182 kendaraan/jam, sedangkan kepadatan terendah terjadi pada ruas jalan Gunung Mutis 2 (dari hotel flores indah ke jalan sumatera) yaitu 18 kendaraan/jam.
3)            Penyebab menurunnya kinerja jaringan jalan setelah adanya pengalihan rute yaitu parkir di badan jalan, hambatan samping, volume lalu lintas yang tinggi, dan tata guna lahan sekitar jalan. Keempat hal tersebut dapat mempengaruhi kapasitas jalan, sehingga indikator kinerja jalan menjadi menurun. 
4)   Alternatif-alternatif yang diberikan guna mengatasi penurunan kinerja jaringan jalan yaitu manajemen kapasitas (alternatif 1), manajemen permintaan (alternatif 2), dan relokasi (alternatif 3). Alternatif 3 merupakan solusi jangka panjang yang harus dipertimbangkan dengan melihat tingkat pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat. Maka relokasi menjadi cara paling tepat guna meningkatkan tingkat pelayanan jaringan jalan. Alternatif 1 dan alternatif 2 bisa dilakukan pada jangka pendek, hal ini dikarenakan dapat memberikan solusi cepat dan tepat, namun untuk perencanaan lebih jauh pasar malam lebih baik  direlokasi.   
    Dari hasil kajian tersebut dapat diketahui bahwa  relokasi pasar malam dalah cara yang terbaik, guna menyelesaikan permasalahan akibat pengalihan rute pasar malam. 
Download Hasil Kajian Pengalihan Rute Pasar Malam disini :
http://www.ziddu.com/download/18059508/PEMBAHASANPENGALIHANJARINGANJALANKRNPASARMALAM.pdf.html
   


 

Selasa, 06 Desember 2011

Hasil Kajian Dampak Lalu Lintas Pasar Malam

Berdasarkan hasil analisa dampak lalu lintas setelah adanya Pasar Malam, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Dampak lalu lintas sebelum adanya pasar malam tidak terlalu bermasalah. Terdapat 1 ruas jalan yang memilki tingkat pelayanan D, yang berarti buruk yaitu jalan Urip Sumahardjo. Empat simpang yang melayani pengalihan rute memilki tingkat pelayanan <0,75 dan tundaan < 15 det/smp, yang berarti kinerjanya baik. Tarikan perjalanan berupa orang yang menuju jalan Garuda sebesar 0,001% dari jumlah penduduk Kota Kupang. penawaran ruang parkir on street untuk mobil penumpang/pick up adalah 122 ruang sedangkan permintaan sebesar 39 ruang, untuk jenis sepeda motor 437 ruang sedangkan permintaan sebesar 122 ruang dan untuk jenis truk 96 ruang sedangkan permitaan sebesar 21 ruang. 2) Dampak lalu lintas setelah adanya pasar malam bermasalah terutama pada ruas-ruas jalan pengalihan rute. Jalan Kosasih 1, jalan Kosasih 2 dan jalan Urip Sumahardjo memiliki permasalahan dengan tingkat pelayanan C, sedangkan ruas jalan yang lain memilki tingkat pelayanan dari A hingga B. Kinerja simpang pengalihan rute memiliki tingkat pelayanan tidak melebihi 0,75 dan tundaan simpang tidak melebihi 15 detik/smp. Tarikan perjalanan berupa orang yang menuju jalan Garuda sebesar 0,004% dari jumlah penduduk Kota Kupang. Penawaran ruang parkir on street di jalan Siliwangi yaitu untuk mobil penumpang/pick up/pick up/MPU adalah 48 ruang sedangkan permintaan sebesar 30 ruang, untuk jenis sepeda motor 750 ruang sedangkan permintaan sebesar 489 ruang dan untuk jenis truk 38 ruang sedangkan permitaan tidak ada. Penawaran ruang parkir off street di jalan Garuda untuk mobil penumpang/pick up/pick up adalah 67 ruang sedangkan permintaan sebesar 4 ruang, untuk jenis sepeda motor 238 ruang sedangkan permintaan sebesar 121 ruang dan untuk jenis truk 52 ruang sedangkan permitaan 3 ruang. 3) Alternatif-alternatif yang diberikan guna mengatasi penurunan kinerja jaringan jalan setelah adanya pasar malam yaitu manajemen kapasitas (alternatif 1), manajemen permintaan (alternatif 2), dan relokasi (alternatif 3). Alternatif 3 merupakan solusi jangka panjang yang harus dipertimbangkan dengan melihat tingkat pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat. Maka relokasi menjadi cara paling tepat guna meningkatkan tingkat pelayanan jaringan jalan. Alternatif 1 dan alternatif 2 bisa dilakukan pada jangka pendek, hal ini dikarenakan dapat memberikan solusi cepat dan tepat, namun untuk perencanaan lebih jauh pasar malam lebih baik direlokasi. Alternatif yang diberikan sebelum adanya pasar malam adalah manajemen kapasitas pada ruas jalan Urip Sumahardjo, dengan larangan parkir.

Senin, 05 Desember 2011

Sabtu, 25 Juni 2011

Pasar Malam Jalan Garuda

"Penyediaan jaringan jalan yang ada pada saat ini masih kurang optimal, disebabkan karena adanya bongkar muat, parkir di badan jalan, dan permasalahan terminal bayangan. Ketiganya membuat hambatan samping di jalan perkotaan menjadi tinggi. Hal ini menyebabkan tingkat pelayanan jalan menjadi menurun dan tata ruang kota menjadi tidak seimbang dengan kondisi yang direncanakan."

"Kebijakan Pemerintah Kota Kupang, khususnya sub sektor ekonomi yang diharapkan mampu mendorong dan mendukung kegiatan ekonomi keluarga. Maka pada tahun 2009 Pemerintah Kota telah menyediakan jalan garuda sebagai tempat pasar malam yang dibuka mulai pukul 16.30 WITA, agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota melakukan pengalihan rute dari jalan garuda (Arteri) ke jalan kosasih (lokal), sehingga aktivitas pasar malam tidak terganggu dengan kendaraan yang ingin melintasi jalan garuda. Pengalihan ini menimbulkan ketidaknyamanan pengendara kendaraan, selain jalan-jalan tersebut yang kurang lebar (5 meter), dan banyaknya hambatan samping yang terjadi di sekitar rute pengalihan."

"Jalan-jalan yang dilintasi kendaraan pada pengalihan rute pasar malam jalan kosasih, jalan urip sumoharjo, dan jalan gunung mutis. Pengalihan rute ini menyebabkan bertambahnya kendaraan yang melintas pada jalan-jalan tersebut. Lebar jalan kosasih yang mencapai 5 meter, tidak dapat melayani secara maksimal kendaraan-kendaraan yang biasa dilayani dengan lebar jalan 10 meter. Sehingga banyak antrian kendaraan-kendaraan pada jalan tersebut. Selain itu kendaraan akan bertambah pada jalan urip sumoharjo yang mempunyai hambatan samping tinggi. Hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja jaringan jalan yang dialihkan. Sehingga perlu dilakukan evaluasi kinerja jaringan jalan. "


Kondisi Pengalihan Rute di Jalan Kosasih


Jumat, 25 Februari 2011

Gelap - Terang Atau Genap - Ganjil (Manajemen Permintaan Lalu Lintas)

Kedua metode ini diklaim sangat efektif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Indonesia,khususnya di DKI Jakarta. Kedua metode ini hampir sama cara penerapannya. Gelap - Terang merupakan metode untuk mengurai arus lalu lintas, dengan memberikan jadwal beroperasi pada setiap kendaraan warna tertentu pada waktu tertentu (misalnya : hari senin hanya kendaraan yang berwarna terang yang beroperasi di jalan, sedangkan kendaraan berwarna gelap tidak boleh beroperasi. Begitu pun sebaliknya pada hari selasa, hanya kendaraan berwarna gelap yang boleh beroperasi). Sedangkan Genap -Ganjil merupakan metode untuk mengurai arus lalu lintas, dengan memberikan jadwal beroperasi pada setiap kendaraan yang mempunyai nopol tertentu (angka) pada waktu tertentu (misalnya : hari senin hanya kendaraan yang bernopol genap yang beroperasi di jalan, sedangkan kendaraan bernopol ganjil tidak boleh beroperasi. Begitu pun sebaliknya pada hari selasa hanya kendaraan bernopol ganjil yang boleh beroperasi). Kedua metode ini memberikan pengecualian pada kendaraan umum, kendaraan keamaanan, ambulance, pemadam kebakaran, dan kendaraan pemerintahan. Berikut adalah kelemahan dan keunggulan kedua metode ini :
Gelap - Terang
Keunggulan :
  •  Pada saat dijalankan metode ini, pengawasan dan penindakan lebih gampang. Karena pengawas cukup melihat warna kendaraan yang beropaerasi pada hari itu. Jika ada yang melanggar akan terlihat jelas.
  •    Mudah, dan efektif
    Kelemahan :
  • Akan meningkatnya pembelian kendaran pribadi bagi orang-orang yang mempunyai uang banyak, sehingga kelancaran berlalu lintas tidak akan tampak pada jam-jam sibuk (kemacetan).
  • Tanpa pendataan warna kendaraan yang baik dan pendataan tingkat pendapatan masyarakat yang spesifik. Metode ini akan tidak efektif dalam mengurai kemacetan lalu lintas di jalan.
    Genap - Ganjil
    Keunggulan ;
  • Sangat terprinci dalam pembagian kendaraan beroperasi di jalan, sehingga dalam pembagian komposisi operasi kendaraan seimbang.
    Kelemahan :
  •  Dalam pengawasan di lapangan, akan mengalami sedikti kesulitan. Apalagi banyak nopol di Indonesia sering dimodifikasi.
  • Akan meningkatnya pembelian kendaran pribadi bagi orang-orang yang mempunyai uang banyak, sehingga kelancaran berlalu lintas tidak akan tampak pada jam-jam sibuk (kemacetan).
Kedua metode manajemen lalu lintas diatas, tidak akan berdampak signifikan pada masyarakat. Jika : 
  •  Sistem transportasinya sudah bagus baik prasarana, sarana dan fasilitas pendukung, seperti terdapat angkutan umum massal yang saling berintegrasi satu sama lain (murah,nyaman tepat waktu, dan aman).
  •  Adanya pajak tinggi bagi kepemilikan kendaraan pribadi, penetapan tarif parkir yang mahal, adanya electronic road pricing (ERP) pada jalan rawan macet.
  •    Sosialisasi baik melalui media cetak dan elektronik

Mungkin setelah penanganan-penanganan diatas, baru bisa dipikirkan adanya kedua metode tersebut (Gelap- Terang atau Genap Ganjil).

Selasa, 15 Februari 2011

Pasar Oeba ( Tak Terlihat, Terabaikan, dan Menjadi Kebiasaan (Kota Kupang))

Kondisi Pasar Oeba
Pasar Oeba merupakan salah satu pasar yang menjual kebutuhan pokok masyarakat Kota Kupang. Tak bisa dipungkiri banyak masayarakat yang datang untuk membeli kebutuhan pokok disana, baik dengan kendaraan maupun berjalan kaki. Sayangnya fasilitas penunjang yang diberikan kurang memberi kenyamanan buat pembeli. Seakan tak terlihat masalah lalu lintas yang ada disana, sehingga tak perlu ada pengaturan. Berikut adalah permasalahan lalu lintas yang ada di Pasar Oeba :
1.    Pengaturan Lalu Lintas
Kendaraan - kendaraan yang ada masih bercampur di jalan menuju pasar, yang memiliki 2 lajur saling berlawanan. Hal ini berarti ada 2 arah yang berlawanan disana,yang akan terjadi  potensi tundaan lalu lintas (karena lebar jalan efektif 2.5 meter).
2.    Prasarana
Walau jalan disana cuman jalan lingkungan, bukan berarti tanpa prasarana penunjang. Dari sekian prasarana yang disediakan (trotoar yang tidak sepanjang jalan, dan parkir sepeda motor baik off street maupun on street), hal yang paling menonjol adalah tidak ada fasilitas parkir untuk kendaraan roda 4. Alhasil banyak kendaraan roda 4 yang parkir di sepanjang jalan menuju pasar. Apakah mungkin disana pasar untuk kendaraan roda 2 saja? Pastilah tidak mungkin.
3.    Kenyamanan dan Keselamatan Pengguna Jalan
Kenyaman pembeli masih dipertanyakan, hal ini karena masih banyak pengendara bisa masuk ketempat penjual dengan motornya, belum lagi gerobak dorong. Padahal sudah disediakan tempat parkir.

Permasalahan-permasalahan diatas bukan tidak terjadi tanpa alasan, seperti peribahasa "Tak Ada Asap, Jika Tak Ada Api " masih berlaku di dalam permasalahan di dalam pasar ini, berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhinya :
1.    Prasarana tetap, manusia bertambah.
Prasarana yang ada tidak ada pengembangan luasnya tetap, tapi volume kendaraan yang masuk bertambah. Untuk dulu mungkin belum terlalu banyak yang memakai kendaraan roda 4, tetapi sekarang sudah banyak yang memakai roda 4. Sehingga hal ini menjadi masalah baru, karena tempat parkir disana luas nya begitu-begitu saja.
2.    Tak terlihat, menjadi kebiasaan
Masalah-masalah ini sering tidak terlihat, karena hanya terjadi pada jam sibuk pembeli, sehingga kadang kita juga tidak memperdulikannya. Sehingga sudah menjadi kebiasaan kalau masuk pasar pasti keadaannya seperti itu.

Tak ada masalah, yang tak bisa diatasi. Begitu pun masalah yang ada di Pasar Oeba. Saya bukan tipe orang yang bisa mengkritik tanpa solusi. Berikut adalah solusi-solusi yang mungki bisa membantu permasalahan yang ada :
1.    Jangka Pendek
Hal yang perlu dilakukan adalah penggunaan sistem satu arah pada jam sibuk pasar. Pintu masuk pada jalan depan kantor kecamatan kota lama, dan pintu keluar terdapat pada jalan dekat simpang straat A (jalan sumba) dengan jalan didepan simpang stager jalan nangka. Dibuatnya rambu dengan perhatian bahwa sistem satu arah hanya berlaku pada jam sibuk pasar saja. Sosialisasi dan pengawasan yang jelas, diharapkan tidak membuat salah tafsir bagi pengguna jalan.
2.    Jangka Menengah
Yang perlu dilakukan disini adalah pengadaan tempat parkir yang baik bagi kendaraan roda 4, sehingga tidak mengganggu kelancaraan kendaraan yang menggunakan jalan tersebut. Pelarangan sepeda motor untuk masuk daerah penjualan, agar pembeli lebih nyaman. Dan melakukan pengawasan dan evaluasi pada akses keluar dan akes masuk pasar.
3.    Jangka Panjang
Pengawasan yang telah dilakukan diharapkan dapat diketahui teknik lalu lintas yang tepat, untuk masalah di akses keluar-masuk pasar. Baik itu rekayasa lalu lintas atau manajemen lalu lintas yang lebih tepat pada tahun tersebut.

Selasa, 08 Februari 2011

Lalu Lintas

Kondisi Lalu Lintas di ruas jalan siliwangi
Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang melakukan pergerakan di jalan disebut lalu lintas. 
Pada ruas jalan siliwangi seperti tampak diatas, dapat disimpulkan bahwa :
  • Ruas jalan siliwangi menganut sistem satu arah (SSA)
  • Volume lalu lintas adalah campuran, yaitu semua jenis kendaraan dapat melewati jalan tersebut
  • Tata guna lahan berupa pertokoan, yang banyak terdapat pejalan kaki yang menyusuri
  • Jalan tersebut banyak terdapat parkir on street.
  • Hampir semua trayek angkutan umum melewati jalan tersebut
Dari pertimbangan diatas dapat diketahui, bahwa permasalahan parkir on street dan berhentinya  bemo disembarang tempat merupakan masalah yang dapat menurunkan kinerja dari ruas jalan tersebut . Sehingga perlu dilakukan manajemen lalu lintas, seperti : pengaturan jenis kendaran yang masuk jalan tersebut, pelarangan parkir di badan jalan pada jam sibuk, ditetapkannya tempat pemberhentian bemo yang tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Dengan manajemen ini diharapkan kinerja ruas jalan siliwangi bisa lebih baik.

Kota Kupang dan Lalu Lintasnya

Dengan meningkatnya mobilitas penduduk sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan wilayah pemukiman dan industri mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi dimana perkembangan suatu kota tidak akan terlepas dari kinerja sistem transportasi yang ada.

Kota Kupang merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kupang yang menghubungkan akses masuk dari selatan, barat, dan timur Kabupaten Kupang. Dilihat dari kondisi tahun 2008, jumlah pertumbuhan penduduk terus menerus meningkat dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3,78 persen, penduduk Kota Kupang lebih banyak tersebar di Kecamatan Oebobo, dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Alak. Banyaknya fasilitas penunjang pembangunan misalnya : fasilitas pendidikan dari tingkat pra sekolah hingga pendidikan tinggi, pertokoan, kantor-kantor pemerintahan yang terdapat di Kecamatan Oebobo mempengaruhi keputusan penduduk untuk tinggal disana. 

Permasalahan transportasi yang paling dominan adalah daerah Kota Kupang yang dilalui oleh salah satu jalur utama (Arteri Primer : Jalan Timor Raya), digunakan masyarakat untuk melakukan perjalanan antar kota dalam provinsi, sehingga lalu lintas di ruas jalan ini menjadi padat pada jam sibuk. Dilihat dari kondisi eksisting ruas jalan timor raya, kemacetan sering terjadi akibat dari hambatan samping di sekitar jalan tersebut. Hambatan samping tersebut seperti : parkir di badan jalan, maupun perilaku bemo yang sering menaikan dan menurunkan penumpang terlalu dekat dengan mulut simpang (seperti pada simpang strat A). Hal ini perlu dilakukan penanganan lalu lintas (seperti : pelarangan parkir, dsbnya), sehingga tidak menimbulkan kemacetan di ruas jalan tersebut.