Selasa, 06 Desember 2011
Hasil Kajian Dampak Lalu Lintas Pasar Malam
Berdasarkan hasil analisa dampak lalu lintas setelah adanya Pasar Malam, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Dampak lalu lintas sebelum adanya pasar malam tidak terlalu bermasalah. Terdapat 1 ruas jalan yang memilki tingkat pelayanan D, yang berarti buruk yaitu jalan Urip Sumahardjo. Empat simpang yang melayani pengalihan rute memilki tingkat pelayanan <0,75 dan tundaan < 15 det/smp, yang berarti kinerjanya baik. Tarikan perjalanan berupa orang yang menuju jalan Garuda sebesar 0,001% dari jumlah penduduk Kota Kupang. penawaran ruang parkir on street untuk mobil penumpang/pick up adalah 122 ruang sedangkan permintaan sebesar 39 ruang, untuk jenis sepeda motor 437 ruang sedangkan permintaan sebesar 122 ruang dan untuk jenis truk 96 ruang sedangkan permitaan sebesar 21 ruang.
2) Dampak lalu lintas setelah adanya pasar malam bermasalah terutama pada ruas-ruas jalan pengalihan rute. Jalan Kosasih 1, jalan Kosasih 2 dan jalan Urip Sumahardjo memiliki permasalahan dengan tingkat pelayanan C, sedangkan ruas jalan yang lain memilki tingkat pelayanan dari A hingga B. Kinerja simpang pengalihan rute memiliki tingkat pelayanan tidak melebihi 0,75 dan tundaan simpang tidak melebihi 15 detik/smp. Tarikan perjalanan berupa orang yang menuju jalan Garuda sebesar 0,004% dari jumlah penduduk Kota Kupang. Penawaran ruang parkir on street di jalan Siliwangi yaitu untuk mobil penumpang/pick up/pick up/MPU adalah 48 ruang sedangkan permintaan sebesar 30 ruang, untuk jenis sepeda motor 750 ruang sedangkan permintaan sebesar 489 ruang dan untuk jenis truk 38 ruang sedangkan permitaan tidak ada. Penawaran ruang parkir off street di jalan Garuda untuk mobil penumpang/pick up/pick up adalah 67 ruang sedangkan permintaan sebesar 4 ruang, untuk jenis sepeda motor 238 ruang sedangkan permintaan sebesar 121 ruang dan untuk jenis truk 52 ruang sedangkan permitaan 3 ruang.
3) Alternatif-alternatif yang diberikan guna mengatasi penurunan kinerja jaringan jalan setelah adanya pasar malam yaitu manajemen kapasitas (alternatif 1), manajemen permintaan (alternatif 2), dan relokasi (alternatif 3). Alternatif 3 merupakan solusi jangka panjang yang harus dipertimbangkan dengan melihat tingkat pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat. Maka relokasi menjadi cara paling tepat guna meningkatkan tingkat pelayanan jaringan jalan. Alternatif 1 dan alternatif 2 bisa dilakukan pada jangka pendek, hal ini dikarenakan dapat memberikan solusi cepat dan tepat, namun untuk perencanaan lebih jauh pasar malam lebih baik direlokasi. Alternatif yang diberikan sebelum adanya pasar malam adalah manajemen kapasitas pada ruas jalan Urip Sumahardjo, dengan larangan parkir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar