Rambu lalu lintas memang banyak macam, semuanya dibedakan menurut warna dan tujuan yang akan disampaikan kepada masyarakat indonesia. Menurut Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No.22 Tahun 2009, Rambu Lalu lintas adalah bagian perlangkapan Jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna Jalan. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya tidak ingin membahas tentang warna rambu, fungsi rambu, karena semua itu sudah diatur di dalam UU sampai ke PP nya. Tetapi saya ingin memberi tahukan sisi lain dari rambu lalu lintas yang ada di Kota Kupang. Berikut adalah rambu-rambu lalu lintas yang ada di Kota Kupang :
1) Rambu Pingsan
Tidak hanya manusia saja yang bisa pingsan, rambu juga bisa. Rambu juga bisa capek, lemah, lesu, dan akhirnya tak berdaya. Kalo bisa bicara, mungkin rambu akan berteriak "keletihan,bro". Ciri-ciri nya : tampak jatuh, tak bisa bangkit lagi, dan butuh pertolongan pertama.
2. Rambu Tanpa Kepala
Rambu ini mengingatkanku pada salah satu judul film indonesia yang bertema horor... rambu ini berdiri tegak, namun tak ada kepalannya. Ciri-ciri : tanpa kepala, hanya mempunyai tiang, dan tidak bermanfaat.
3. Rambu Kepala Miring
Rambu ini berkepala miring, sebenarnya miring pun tidak menghilangkan arti dari rambu tersebut. Namun secara etika, tidak ada rambu seperti itu. Ciri-ciri : pada kepalanya miring, tiang masih kuat, dan tidak jelas jika dilihat dari jauh.
1) Rambu Pingsan
Tidak hanya manusia saja yang bisa pingsan, rambu juga bisa. Rambu juga bisa capek, lemah, lesu, dan akhirnya tak berdaya. Kalo bisa bicara, mungkin rambu akan berteriak "keletihan,bro". Ciri-ciri nya : tampak jatuh, tak bisa bangkit lagi, dan butuh pertolongan pertama.
2. Rambu Tanpa Kepala
Rambu ini mengingatkanku pada salah satu judul film indonesia yang bertema horor... rambu ini berdiri tegak, namun tak ada kepalannya. Ciri-ciri : tanpa kepala, hanya mempunyai tiang, dan tidak bermanfaat.
3. Rambu Kepala Miring
Rambu ini berkepala miring, sebenarnya miring pun tidak menghilangkan arti dari rambu tersebut. Namun secara etika, tidak ada rambu seperti itu. Ciri-ciri : pada kepalanya miring, tiang masih kuat, dan tidak jelas jika dilihat dari jauh.
4. Rambu Samar-samar
Rambu ini tidak terlihat jelas apa yang hendak diberitahukan kepada masyarakat. Ciri-cirinya : banyak coretan, dan lebih bersifat tertutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar